Laju Pertumbuhan Ekonomi
Laju pertmbuhan Ekonomi adalah suatu proses
kenaikan output perkapita dalam jangka waktu tertentu.
Data yang digunakan adalah data sekunder dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang meliputi Produk
Domestik. Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku dan harga konstan.
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu indikator penting
untuk mengetahui kondisi ekonomi di suatu daerah dalam suatu periode tertentu,
baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan.
PDRB atas dasar harga berlaku menggambarkan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga pada tahun berjalan, sedang PDRB atas dasar harga konstanmenunjukkan nilai tambah barang dan jasa tersebut yang dihitung menggunakan harga yang berlaku pada satu tahun tertentu sebagai tahun dasar. PDRB menurut harga berlaku digunakan untuk mengetahui kemampuan sumber daya ekonomi, pergeseran, dan struktur ekonomi suatu daerah. Sementara itu, PDRB konstan digunakan untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi secara riil dari tahun ke tahun atau pertumbuhan ekonomi yang tidak dipengaruhi oleh faktor harga.
PDRB juga dapat digunakan untuk mengetahui
perubahan harga dengan menghitung deflator PDRB (perubahan indeks implisit).
Indeks harga implisit merupakan rasio antara PDRB menurut harga berlaku dan
PDRB menurut harga konstan.
Produk Domestik Regional Neto (PDRN) merupakan Produk
Domestik Regional Bruto yang dikurangi penyusutan barang-barang modal yang
terjadi selama proses produksi atau adanya pajak tidak langsung yang dipungut
pemerintah dan subsidi yang diberikan oleh pemerintah kepada unit-unit
produksi.Pendapatan Regional merupakan PDRN dikurangi dengan pendapatan yang
mengalir ke luar dan ditambah dengan pendapatan yang mengalir ke dalam daerah.
Ekspor barang dan impor merupakan kegiatan transaksi barang dan jasa antara
penduduk daerah dengan penduduk daerah lain.
PDRB menurut lapangan usaha dikelompokkan dalam 9 sektor ekonomi sesuai
dengan International Standard Industrial Classification of All Economic
Activities (ISIC) sebagai berikut:
1. Sektor Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan
2. Sektor Pertambangan dan Penggalian
3. Sektor Industri Pengolahan)
4. Sektor Listrik, Gas, dan Air Bersih
5. Sektor Konstruksi
6. Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran
7. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi
8. Sektor Keuangan, Real Estate dan Jasa Perusahaan
9. Jasa-Jasa
1. Sektor Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan
2. Sektor Pertambangan dan Penggalian
3. Sektor Industri Pengolahan)
4. Sektor Listrik, Gas, dan Air Bersih
5. Sektor Konstruksi
6. Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran
7. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi
8. Sektor Keuangan, Real Estate dan Jasa Perusahaan
9. Jasa-Jasa
Sementara itu, PDRB berdasarkan penggunaan dikelompokkan
dalam 6 komponen yaitu:
- Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga, mencakup
semua pengeluaran untuk konsumsi barang dan jasa dikurangi dengan penjualan
neto barang bekas dan sisa yang dilakukan rumah tangga selama setahun.
- Pengeluaran Konsumsi Pemerintah, mencakup
pengeluaran untuk belanja pegawai, penyusutan dan belanja barang
pemerintah daerah, tidak termasuk penerimaan dari produksi barang dan jasa
yang dihasilkan.
- Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto,
mencakup pembuatan dan pembelian barang-barang modal baru dari dalam
daerah dan barang modal bekas atau baru dari luar daerah. Metode yang
dipakai adalah pendekatan arus barang.
- Perubahan Inventori. Perubahan stok dihitung
dari PDRB hasil penjumlahan nilai tambah bruto sektoral dikurangi komponen
permintaan akhir lainnya.
- Ekspor Barang dan Jasa. Ekspor barang
dinilai menurut harga free on board (fob).
- Impor Barang dan Jasa. Impor barang dinilai
menurut cost insurance freight (cif).
Satuan: Data dinyatakan dalam miliar.
Valuta: Rupiah
Valuta: Rupiah
Periodisasi Publikasi: Tahunan
Pengumpulan data PDRB dilakukan sebagai berikut:
- Untuk PDRB sektoral, data dikumpulkan dari
departemen/intansi terkait. Data yang dikumpulkan dari setiap sektor
antara lain berupa data produksi, data harga di tingkat produsen, dan
biaya yang dikeluarkan untuk berproduksi, serta data pengeluaran, yang
diperoleh baik melalui survei maupun estimasi.
- Untuk PDRB pengeluaran, data dikumpulkan
departemen/intansi terkait yang secara resmi mengeluarkan data (seperti
ekspor-impor, pengeluaran dan investasi pemerintah, serta investasi
swasta) dan melalui survei-survei khusus (seperti survei khusus
pengeluaran rumah tangga).
Sejak tahun 2004, data PDRB yang disajikan menggunakan tahun
dasar 2000 yang mencakup periode data sejak tahun 2000. Perubahan tahun dasar
dari 1993 menjadi 2000 dilakukan karena struktur perekonomian Indonesia dalam
kurun waktu tersebut telah mengalami perubahan yang signifikan, meliputi
perkembangan harga, cakupan komoditas produksi dan konsumsi serta jenis dan
kualitas barang maupun jasa yang dihasilkan.
Data yang digunakan ini berupa data deret waktu (series) dari Tahun 1, Tahun 2, Tahun 3 dan Tahun 4
Data yang digunakan ini berupa data deret waktu (series) dari Tahun 1, Tahun 2, Tahun 3 dan Tahun 4
DATA
|
SATUAN
|
SUMBER
|
PDRB atas Dasar Harga Berlaku
|
Rupiah
|
BPS
|
PDRB atas Dasar Harga Konstan
|
Rupiah
|
BPS
|
Jumlah Penduduk
|
Jiwa
|
BPS
|
PDRB per Kapita
|
Rupiah
|
BPS
|
Laju Pertumbuhan Ekonomi
|
Rupiah
|
BPS
|
Laju pertumbuhan ekonomi suatu bangsa dapat diukur dengan menggunakan laju pertumbuhan PDRB Atas Dasar Harga Konstan (ADHK).Berikut ini adalah rumus untuk menghitung tingkat pertumbuhan ekonomi (Sukirno, 2007):
G=PDRB1-PDRB0
×100%
G = Laju pertumbuhan ekonomi
PDRB1 = PDRB ADHK pada suatu tahun
PDRB0 = PDRB ADHK pada tahun sebelumnya
PDRB1 = PDRB ADHK pada suatu tahun
PDRB0 = PDRB ADHK pada tahun sebelumnya
PDRB juga dapat digunakan dalam melihat struktur ekonomi dari
suatu wilayah. Struktur ekonomi digunakan untuk menunjukkan peran sektor-sektor
ekonomi dalam suatu perekonomian. Sektor yang dominan mempunyai kedudukan
paling atas dalam struktur tersebut dan akan menjadi ciri khas dari suatu
perekonomian. Struktur ekonomi merupakan rasio antara PDRB suatu sektor ekonomi
pada suatu tahun dengan total PDRB tahun yang sama. Strukturekonomi dinyatakan
dalam persentase. Penghitungan struktur ekonomi adalah sebagai berikut:
Total PDRBt
dimana:
PDRB sektor it = nilai PDRB sektor i pada tahun t
Total PDRBt = nilai total PDRB pada tahun t
dimana:
PDRB sektor it = nilai PDRB sektor i pada tahun t
Total PDRBt = nilai total PDRB pada tahun t
Beberapa faktor paling terkenal termasuk suku bunga, kekuatan mata uang,
kebijakan ekonomi, lingkungan dan kesehatan ekonomi. Lain faktor penting yang
mempengaruhi tingkat pertumbuhan ekonomi termasuk kemajuan dalam teknologi,
ketersediaan dan tingkat modal manusia dan keuangan, tingkat infrastruktur,
tingkat investasi dan kesehatan fisik penduduk. Selain itu, harga komoditas dan
ketidakstabilan politik dapat mempengaruhi kemampuan perekonomian untuk tumbuh
atau pulih dari penurunan. Penting untuk dicatat bahwa setiap faktor saling
terkait, sehingga penataan suara dan fleksibilitas bijaksana dari perspektif
administrasi peraturan, sosial dan masyarakat semuanya penting untuk mencapai kemajuan
ekonomi yang sehat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar